Saturday, September 1, 2018

Koloni Rayap dan cara pemberantasan rayap





Rayap adalah jenis serangga yang telah menyerang hampir semua komponen banguanan terutama komponen kayu pada konstruksi bangunan atau furnitur. Serangan rayap ini seaka tidak mengenal waktu. Rayap menyerang selama 24 jam dan 7 hari non stop.
Di masyarakat Indonesia dikenal ada beragam jenis rayap dengan berbagai sebutan, salah satunya adalah semut putih, Rayap ini tidak bersayap dan berwarna keputih-putihan. DI masyarakat Sumatera rayap ini dikenal dengan sebutan anai-anai. DI masyarakat Jawa dikenal dengan sebutan rangas. Sedangkan di Jawa Barat dikenal dengan nama rinyuh atau sumpiyuh.
Panjang tubuh rayap ini antara 4 -11 mm tergantung jenis rayapnya. Ada beberapa jenis rayap yang berpotensi menjadi perusak kayu pada bangunan gedung di beberapa daerah di Indoneisa. Di Jakarta misalnya, jenis rayap yang menyerang antara lain Microtermes Inspiratus, microtermes Incertides, Macrotermes gilvus, Ordontotermes Javanicus, Scedorhinotermes Javanicus, Coptotermes Curvignathus dan lain-lain.

Rayap telah diidentifikasi adala lebih dari 2.500 jenis rayap yang tersebar di seluruh dunia. Penyebaran rayap ini berhubungan dengan temperatur yang bertahan di dataran tinggi.
Daeran sebaran rayap hampir di seluruh wilayah Indonesia. Dari 2.500 jenis rayap yang ada di dunia, sudah ditemukan tidak kurang dari 200 spesies rayap dari berbagai genus di Indonesia sampai tahun 1970 (Tarumingkeng, 1971).
Rayap yang merupakan serangga berukuran kecil ini hidup berkelompok dalam ordo Isoptera (dari Bahasa Yunani : iso = sama; ptera = sayap).
Sebenarnya secara alamiah rayap bukanlah musuh, tetapi merupakan bagian siklus yang dapat membantu manusia untuk menjaga keseimbangan alam dengan cara menghancurkankayu menjadi unsur hara dalam tanah secara biotik. Namun, karena perubahan kondisi alam dan aktivitas manusia yang kurang menjaga lingkungannya maka rayap pun berubah menjadi musuh yang merugikan.

pada kondisi ideal, satu koloni rayap yang memiliki 60.000 rayap pekerja akan mampu mengkonsumsi habis kayu pinus sepanjang 40 cm berukuran 2 x 4 cm selama 118 - 157 hari (Kamble, 1997). Itulah sebabnya rayap mampu menimbulkan kerusakan cukup besar pada struktur bangunan gedung dalam kurun waktu sekitar 3 - 8 tahun.
Rayap memakan tanaman, pohon, kayu serta bahan makanan yang mengandung selulosa. Rayap hidup di tempat yang temperaturnya hangat dan karakteristik tanahnya subur.
Dengan memperhatikan kesukaan rayap tersebut maka pemilihan bahan komponen bangunan dan perencanaan konstruksinya harus mempertimbangkan kondisi perkembangan rayap di lokasi tersebut. Antisipasi terhadap rayap di bawah tanah harus dilakukan rekayasa bangun dengan konstruksi fondasi, dinding dan beton yang baik agar rayap tidak dapat menyerang kusen pintu dan bahan kayu lain melalui celah yang tidak dapat dilihat langsung oleh kasat mata.

Pembagian kasta Rayap
Rayap merupakan serangga sosial yang hidup dalam satu koloni. Sebuah koloni rayap selalu terdiri dari beberapa kasta yaitu kasta reproduktif yang terdiri dari seasang ratu dan raja, kasta peerja dan kasta prajurit.

Kasta Reproduktif
Rayap pada kasta ini teridir ratu dan raja
Tugas utamanya memperbanyak anggota koloni
Ratu dari beberapa jenis rayap mampu meletakkan 86.000 telur setiap hari
Kasta ini mampu bertahan hidup selama 6-20 tahun.
Pada koloni rayap yang kehilangan ratunya akan terbentuk ratu pengganti atau neoten.

Kasta Pekerja
Rayap pada kasta pekerja selalu sibuk selama 24 jam sehari.
Kasta ini bertugas mencari dan memberi makan anggota koloni lainnya, merawat ratu, menjaga telur, membangun dan memelihara sarang serta mengatur keseimbangan energi di dalam koloni
Kesukaannya mengembara secara kontimu dengan cara acak.

Kasta Prajurit
Kasta ini bertugas melindungi koloni dari bahaya atau gangguan luar, khususnya dari musuh-musuh alaminya seperti semut dan rayap dari koloni lainnya.
Komposisi dalam koloni berkisar 3-15% dari jumlah pekerja.

Sifat dan Perilaku Rayap

Satu keturunan rayap selalu hidup dalam satu kelompok yang disebut koloni dengan pola hidup sosial.Satu koloni terbentuk dari sepasang laron (alates) betina dan jantan yang mampu memperoleh habitat yang cocok yaitu bahan berselulosa untuk membentuk sarang utama. Individu betina pertama yang disebut ratu meletakkan beribu-ribu telur yang kemudian menetas dan berkembang menjadi individu-individu yang berbeda bentuk berupa kasta-kasta dan individu muda yang disebut larva. 
Adapun istilah dari sifat dan perilaku rayap antara lain :
Traphalaxis yaitu transfer material (makanan)
Proctodeal yaitu transfer material melalui mulut
Foraging adalah perilaku rayap yang suka mengembara mencari makanan secara kontinu dan dilakukan secara acak.
Cryptobiotik adalah sifat rayap yang peka terhadap cahaya, suka pada tempat yang serta terlindung dari cahaya dan sinar matahari.

Siklus Hidup Rayap
Dalam perkembangannya, rayap mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) yang disebut metamorfosis tidak sempurna. Siklus hidupnya diawali dari telur yang akhirnya berubah menjadi rayap muda atau nimfa. Selanjutnya nimfa akan berdeferensiasi menjadi individu kasta pekerja, prajurit, calon raja dan calon ratu (kasta reproduktif primer).

Penggolongan rayap
Berdasarkan lokasi sarang atau tempat tinggalnya, rayap dapat digolongkan dalam tiga tipe yaitu rayap kayu lembap, rayap kayu kering dan rayap tanah. Diantara ketiga jenis rayap tersebut, tipe yang paling banyak menimbulkan kerugian adalah kelompok rayap tanah dan rayap kayu kering. Selain tiga jenis rayap tersebut juga ada sebagian ahli yang menggolongkan rayap dalam lima jenis rayap prusak kayu yaitu rayap kayu lembap, rayap kayu kering, rayap tanah, rayap pohon dan rayap subteran.

Rayap kayu Lembap (damp wood termite)
Rayap kayu lembap menyerang kayu mati dan lembap. Rayap ini bersarang dalam kayu tetap tidak berhubungan dengan tanah. Adapun beberapa ciri rayap ini adalah :
Serangannya pada kayu yang basah atau lembap atau pohon mati yang membusuk.
Sarangnya berada di dalam kayu yang membusuk atau basah seperti tonggak kayu atau kayu gelondongan.
Ukuran tubuh rayap rajurit 2,5 kali lebih besar dari rayap tanah.
Pupolasinya lebih kecil dari rayap tanah.
Populasinya lebih kecil dari rayap tanah.
Rayap ini tidak mempunyai kasta pekerja sehingga tugas kasta pekerja dilaksanakan oleh nimfa.
Ukuran palet lebih besar dan berwarna gelap. Palet digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tunnel untuk menjaga kelembapan.

Rayap kayu kering (dry wood termite)
Rayap kayu kering hidup dalam kayu mati yang telah kering. Hama ini umumnya dapat dijumpai di rumah-rumah terutama pada perabot seperti lemari, meja, kursi dll. Seperti halnya rayap kayu lembap, rayap ini pun tidak berhubungan dengan tanah karena habitatnya kering.
Rayap kayu kering dapat memasuki kayu yang terbuka di atas tanah secara langsung dari udara. Sekali dapat memasuki kayu, rayap tersebut dapat hidup dalam kayu dengan kandungan air 5-6%. Adapun beberapa ciri rayap kayu kering adalah :


Serangannya pada kayu kering seperti komponen kayu pada bangunan dan furnitur.
Tanda serangannya tampak dari adanya butir-butir kecil berwarna kecoklatan yang sering berjatuhan di lantai atau kayu yang diserang.
Rayap ini tidak berhubungan dengan tanah karena habitatnya di dalam kayu kering. Contoh jenis ini cryptotermes sp.
Jumlah populasi dalam satu koloni lebih sedikit dibanding rayap tanah.

Rayap tanah
Rayap tanah bersarang dalam tanah terutama dekat pada bahan organik yang mengandung selulosa seperti kayu dan humus. Macrotermes dan odontotermes merupakan rayap subteran yang sangat umum menyerang bangunan di Jakarta dan sekitarnya. Jenis-jenis rayap tanah. Jenis-jenis rayap tanah di Indonesia berasal dari famili termitidae. Adapun ciri-ciri rayap tanah adalah :
Umumnya hidup di dalam tanah yang banyak mengandung kayu atau bahan organik lainnya yang mengandung selulosa.
Dibutuhkan kelembapan tinggi.
Rayap ini membangun terowongan menuju sumber makanan.
Jumlah populasi dalam satu koloni umumnya lebih besar dari jenis rayap kayu kering.
Jenis-jenis rayap ini sangat ganas karena dapat menyerang obyek berjarak hingga 200 meter dari sarangnya.
Untuk mencapai kayu sasarannya, rayap ini dapat menembus tembok yang tebalnya beberapa sentimeter dengan bantuan enzim yang dikeluarkan dari mulutnya.
Jenis rayap yang termasuk kelompok rayap tanah ini bersal dari genus macrotermes, microtermes, odontotermes, schedorhinotermes dan coptotermes.

Inspeksi Serangan Rayap
Sering kali penghuni rumah atau bangunan tidak peduli dengan kejadian pada komponen bangunannya atau pada perabotannya. Padahal tanda-tanda awal dari serangan rayap sudah ada. Kebanyakan pemilik rumah hanya membersihkan saja karena dianggap sebagai kotoran. Untuk memudahkan pemilik rumah mengetahui adanya serangan rayap berikut deberikan beberapa tanda atau ciri aktivitas rayap tanah yang menyerang bangunan yaitu :
Ditemukan adanya liang kembara (tunnel) terutama rayap tanah.
Terdapat kerusakan pada kayu.
Ditemukan adanya laron.
Dengan memukul-mukul bagian kayu baik kayu abik kusen maupun rangka atap akan terasa ringan atau nyaringbunyinya bila sudah di dalam kayu sudah keropos walaupun bagian luar terlihat utuh.

Kondisi yang menunjang Inspeksi Rayap
Kondisi unjang adanya inspeksi rayap dan pencapaian serangan pada objeknya antara lain :
Adanya retakan pada dinding beton pondasi.
Adanya penetrasi kayu / obyek yang langsung berhubungan dengan tanah.
Ventilasi udara tidak baik.

Untuk mencapai sasaran, rayap melakukan hal-hal sebagai berikut :
Rayap membangun pipa perlindungan (sheltertubes) dari tanah hingga ke obyek seragan melalui celah atau retak kecil (minimum 0,4 mm) misalnya pada pondasi bangunan / dinding.
Rayap menembus obyek-obyek penghalang seperti plastik, logam tipis dll walaupun penghalang tersebut bukan merupakan obyek makanannya.

==========================

Mengenal Bahan Anti Rayap

Banyak cara yang dilakukan untuk menghentikan aktivitas rayap misalnya dengan penggunaan pestisida anti rayap. Pestisida ini sudah direalisasikan melalui tanah maupun pengawetan kayu. Tujuannya adalah untuk membentuk penghalang kimia yang dapat menghentikan aktivitas koloni rayap yang sering memangsa kayu. 

Metoda pengendalian rayap
Dengan semakin berkembangnya teknologidan semakin dan semakin inovatifnya rayap menyerang bangunan gedung maka semakin berkembang pula termitisida, peralatan yang digunakan dan cara penanganannya. Termitisida merupakan bahan kimia untuk membasmi rayap. Namun sebenarnya ada beberapa metoda pengendalian rayap yang sangat merugikan antara lain :

Pengendalian secara fisik
Cara pengendalian ini dilakukan dengan membentuk penghalang (barrier) di bawah lapisan tanah bangunan untuk mencegah penetrasi rayap ke dalam bangunan. Bahan yang digunakan sebagai penghalang antara lain pasir, perlit, granit, mesh stainless steel dll. 

Pengendalian dengan cara hayati
Pengendalian dengan cara hayati menggunaka musuh alami dari rayap misalnya nematoda, jamur dan bakteri.

Pengendalian dengan cara kimia
Pengendalian dengan cara kimia juga biasa disebut pengendalian dengan memberikan perlakuan bahan kimia pada lapisan tanah. Prinsip dasar pengendalian ini adalah pembentukan barrier dari bahan kimia pada lapisan tanah untuk mencegah penetrasi rayap ke dalam bangunan.

Aplikasi Pengendalian Rayap dengan Cara Kimia
Pengendalian rayap dengan cara kimia ini adalah dengan memberikan racun kimia melalui tanah maupun pengawetan kayu. Bahan kimia yang diberikan adalah pestisida anti rayap yang disebut dengan termitisida. Pestisida anti rayap disuntikkan ke dalam tanah di sekeliling bangunan dengan tujuan untuk membuat pagar kimia sehingga dapat dicegah naiknya koloni rayap dari dalam tanah ke atas bangunan. Cara ini lebih efektif walaupun dianggap kurang ramah lingkungan.

Berdasarkan cara aplikasi metoda pengendalian cara kimia dapat dibedakan menjadi 2 yaitu sebelum masa konstruksi atau sebelum rumah dibangun dan sesudah masa konstruksi atau sesudah rumah dibangun.

Sebelum rumah dibangun (preconstruction)
Aplikasi pengendalian rayap ini merupakan metoda pengendalian yang diarahkan pada rumah atau bangunan yang sedang dalam pembangunan atau belum jadi. Tahapanannya sebagai berikut :
Pemberian perlakuan pada lubang pondasi dan pada pondasi yang telah terpasang sebelum tanah diurug dengan dosis aplikasi 5 liter / meter persegi dan konsentrasi larutan sesuai petunjuk pada label kemasan.
Pemberian perlakuan pada tanah yang akan dipasang lantai dengan dosis aplikasi 5 liter / meter persegi dan konsentrasi larutan sesuai petunjuk label pada kemasan.
Pemberian perlakuan pada kayu dengan cara vakum tekan, perendaman, penyemprotan atau pelaburan yang menggunakan konsentrasi larutan sesuai petunjuk pada label kemasan.

Setelah rumah dibangun (postconstruction)
Pada rumah yang sudah dibangun, pengendalian rayap diarahkan ke bangunannya. Adapun pengendalian rayap terseburt dapat dilakukan dengan cara injeksi pada pondasi, penyemprotan atau peaburan komponen kayu bangunan dan pemberian umpan.

Perlakuan injeksi pada pondasi
Lakukan pengebran pada sisis kiri dan kanan pondasi dengan jarak antar lubang 30 - 40 cm, jarak pengebran dari dinding sekitar 15 cm dan kedalaman lubang harus mencapai tanah.
Injeksikan larutan bahan kimia ke dalam lubang yang telah tersedia. Jumlah larutan yang diinjeksikan sebanyak 5 liter per linear meter atau 2 liter larutan per lubang. Konsentrasi larutan tergantung pada jenis bahan kimia yang digunakan dan biasanya tercantum pada label kemasan.
Lakukan penutupan lubang injeksi setelah proses injeksi selesai dilakukan. Warna bahan tutup sebaiknya sesuai dengan warna lantai.

No comments:

Post a Comment

Pembasmian rayap tanah

Di Indonesia pada umumnya ada tiga jenis rayap tanah yang paling sering menyerang bangunan antara lain rayap tanah jenis macrotermes,...