Wednesday, September 2, 2015

Sepintas Rayap dan Permasalahannya




Perilaku Rayap

Rayap adalah serangga kecil yang sepintas mirip dengan semut. Rayap ini dapat hidup berkoloni dan membangun sarang untuk tempat tinggalnya. Ukuran tubuh rayap rata-rata 3 mm. Tubuh rayap terdiri dari 3 bagian yaitu tagmata kepala, thorax dan abdomen (perut). Rayap terdiri dari beberapa kasta yaitu kasta pekerja, prajurit dan ratu. Kasta pekerja bertugas membangun sarang dan mencari makanan.Sedangkan kasta prajurit bertugas mempertahanankan koloni rayap dari serangan musuh. Rayap adalah jenis serangga sosial daerah tropis dan subtropis. Makanan utama rayap adalah kayu dan bahan yang mengandung selulosa. Rayap sangat berperan dalam siklus unsur penting di alam yaitu nitrogen dan karbon. Rayap mampu memakan kayu atau bahan yang mengandung selulosa. Padahal manusia tidak mampu mencernanya. Namun rayap mampu mengurai dan menyerapnya.

Semua jenis rayap bisa memakan kayu dan bahan berselulosa. Tetapi perilaku makan setiap jenis rayap berbeda. Inilah salah satu yang menjadi keunikan perilaku rayap. Setelah diteliti, di dalam usus rayap bagian belakang dai dalam sistem pencernaannya terdapat protozoa flagellata yang berperan sebagai simbon dalam sistem pencernaan rayap yang mampu menguraikan selulosa menjadi bahan yang dapat diserap rayap. Kesenangan rayap terhadap kayu dan bahan berselulosa awalnya tidak berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Namun ketika habitat rayap terganggu seperti adanya penebangan hutan maka sumber makannya menjadi berkurang. Oleh karena itu, rayap mulai berpindah ke wilayah manusia yang potensial sebagai sumber makanan dan tempat tinggal.

Jika diperhatikan, rayap akan saling menjilati, mencium dan menggosokkan tubuhnya satu sama lain saat bertemu. Perilaku rayap tersebut dinamakan trofalaksis. Dengan cara ini, rayap akan saling menyalurkan makanan, feromon atau protozoa flagellata yang sangat berperan dalam kehidupan koloni rayap. Melalui trofalaksis ini juga muncul beberapa metode pengendalian rayap dengan cara seperti choropicrin yang akan menyebar ke seluruh koloni rayap. Trofalaksis rayap juga dapat dipakai sebagai wahana untuk mengendalikan rayap melalui pengumpanan (baiting) dengan termitisida tertentu.


Rayap sebagai hama perusak

Sudah sejak lama rayap diidentikkan dengan terjadinya kerusakan pada bangunan, komponen kayu dalam rumah, buku, arsip, dokumen dan beberapa jenis tanaman pertanian atau perkebunan yang tidak luput dari serangannya. Dari seluruh jenis rayap yang sudah dikenal tidak semuanya bertindak sebagai hama perusak. Jenis rayap perusak hanya 100. Yang termasuk jenis rayap ganas ada 47. Tidak semua rayap termasuk jenis rayap perusak dan menjadi musuh manusia. Sebenarnya rayap bisa juga menjad pembersih dan pengurai sampah alam dan berperan untuk menyuburkan tanah. Koloni rayap juga banyak ditemukan dimana-mana. Kasta rayap yang terlibat langsung dalam proses perusakan asset milik manusia adalah kasta pekerja.

Jenis rayap coptotermes curvignatus Holmgren

Jenis rayap ini sebagian besar menyerang tanaman perkebunan seperti kelapa, karet, kelapa sawit dan kakao. Rayap coptotermes curvignathus Holmgren termasuk jenis subteran dari famili Rhinotermitidae. Mereka hidup di dalam tanah yang banyak mengandung bahan berlignoselulosa seperti kayu yang telah mati atau membusuk.
Rayap perusak ini merupakan jenis yang jenis yang menyerang tanaman karet yang masih hidup. Bahkan rayap jenis ini menyerang kebun tanaman buah seperti pepaya, durian, mangga, apel dan anggur serta pinus.

Tanaman yang terserang rayap jenis coptotermes curvignathus holmgren secara kasat mata masih terlihat hidup. Namun, tanaman tersebut sebenarnya sudah memiiki kekuatan untuk menahan tiupan angin yang besar sehingga mudah tumbang.

Nah, jenis rayap inilah yang sering menimbukan kerusakan baik di rumah, ruko, kantor dll. Yang diserang rayap jenis ini antara lain peralatan yang terbuat dari kayu seperti kusen, pintu, jendela, kitchen set dll. Termasuk juga gypsum, buku, foto dll.
Cara yang diterapkan untuk menangani jenis rayap ini adalah dengan sistem pengumpanan rayap. Dimana umpan rayap dipasang di jalur rayap aktif samapai koloni rayap tereliminasi total. Masa eliminasi total ini berkisar antara 3 - 6 bulan.

Rayap adalah jenis serangga yang telah menyerang hampir semua komponen banguanan terutama komponen kayu pada konstruksi bangunan atau furnitur. Serangan rayap ini seaka tidak mengenal waktu. Rayap menyerang selama 24 jam dan 7 hari non stop. Di masyarakat Indonesia dikenal ada beragam jenis rayap dengan berbagai sebutan, salah satunya adalah semut putih, Rayap ini tidak bersayap dan berwarna keputih-putihan. DI masyarakat Sumatera rayap ini dikenal dengan sebutan anai-anai. DI masyarakat Jawa dikenal dengan sebutan rangas. Sedangkan di Jawa Barat dikenal dengan nama rinyuh atau sumpiyuh. Panjang tubuh rayap ini antara 4 -11 mm tergantung jenis rayapnya. Ada beberapa jenis rayap yang berpotensi menjadi perusak kayu pada bangunan gedung di beberapa daerah di Indoneisa. Di Jakarta misalnya, jenis rayap yang menyerang antara lain Microtermes Inspiratus, microtermes Incertides, Macrotermes gilvus, Ordontotermes Javanicus, Scedorhinotermes Javanicus, Coptotermes Curvignathus dan lain-lain.

Rayap telah diidentifikasi adala lebih dari 2.500 jenis rayap yang tersebar di seluruh dunia. Penyebaran rayap ini berhubungan dengan temperatur yang bertahan di dataran tinggi. Daeran sebaran rayap hampir di seluruh wilayah Indonesia. Dari 2.500 jenis rayap yang ada di dunia, sudah ditemukan tidak kurang dari 200 spesies rayap dari berbagai genus di Indonesia sampai tahun 1970 (Tarumingkeng, 1971). Rayap yang merupakan serangga berukuran kecil ini hidup berkelompok dalam ordo Isoptera (dari Bahasa Yunani : iso = sama; ptera = sayap). Sebenarnya secara alamiah rayap bukanlah musuh, tetapi merupakan bagian siklus yang dapat membantu manusia untuk menjaga keseimbangan alam dengan cara menghancurkankayu menjadi unsur hara dalam tanah secara biotik. Namun, karena perubahan kondisi alam dan aktivitas manusia yang kurang menjaga lingkungannya maka rayap pun berubah menjadi musuh yang merugikan.

Pada kondisi ideal, satu koloni rayap yang memiliki 60.000 rayap pekerja akan mampu mengkonsumsi habis kayu pinus sepanjang 40 cm berukuran 2 x 4 cm selama 118 - 157 hari (Kamble, 1997). Itulah sebabnya rayap mampu menimbulkan kerusakan cukup besar pada struktur bangunan gedung dalam kurun waktu sekitar 3 - 8 tahun. Rayap memakan tanaman, pohon, kayu serta bahan makanan yang mengandung selulosa. Rayap hidup di tempat yang temperaturnya hangat dan karakteristik tanahnya subur. Dengan memperhatikan kesukaan rayap tersebut maka pemilihan bahan komponen bangunan dan perencanaan konstruksinya harus mempertimbangkan kondisi perkembangan rayap di lokasi tersebut. Antisipasi terhadap rayap di bawah tanah harus dilakukan rekayasa bangun dengan konstruksi fondasi, dinding dan beton yang baik agar rayap tidak dapat menyerang kusen pintu dan bahan kayu lain melalui celah yang tidak dapat dilihat langsung oleh kasat mata.

Pembagian kasta Rayap

Rayap merupakan serangga sosial yang hidup dalam satu koloni. Sebuah koloni rayap selalu terdiri dari beberapa kasta yaitu kasta reproduktif yang terdiri dari seasang ratu dan raja, kasta peerja dan kasta prajurit.

Kasta Reproduktif
Rayap pada kasta ini teridir ratu dan raja
Tugas utamanya memperbanyak anggota koloni
Ratu dari beberapa jenis rayap mampu meletakkan 86.000 telur setiap hari
Kasta ini mampu bertahan hidup selama 6-20 tahun.
Pada koloni rayap yang kehilangan ratunya akan terbentuk ratu pengganti atau neoten.

Kasta Pekerja
Rayap pada kasta pekerja selalu sibuk selama 24 jam sehari.
Kasta ini bertugas mencari dan memberi makan anggota koloni lainnya, merawat ratu, menjaga telur, membangun dan memelihara sarang serta mengatur keseimbangan energi di dalam koloni
Kesukaannya mengembara secara kontimu dengan cara acak.

Kasta Prajurit
Kasta ini bertugas melindungi koloni dari bahaya atau gangguan luar, khususnya dari musuh-musuh alaminya seperti semut dan rayap dari koloni lainnya.
Komposisi dalam koloni berkisar 3-15% dari jumlah pekerja.


Sifat dan Perilaku Rayap

Satu keturunan rayap selalu hidup dalam satu kelompok yang disebut koloni dengan pola hidup sosial.Satu koloni terbentuk dari sepasang laron (alates) betina dan jantan yang mampu memperoleh habitat yang cocok yaitu bahan berselulosa untuk membentuk sarang utama. Individu betina pertama yang disebut ratu meletakkan beribu-ribu telur yang kemudian menetas dan berkembang menjadi individu-individu yang berbeda bentuk berupa kasta-kasta dan individu muda yang disebut larva. 

Adapun istilah dari sifat dan perilaku rayap antara lain :
  • Traphalaxis yaitu transfer material (makanan)
  • Proctodeal yaitu transfer material melalui mulut
  • Foraging adalah perilaku rayap yang suka mengembara mencari makanan secara kontinu dan dilakukan secara acak.
  • Cryptobiotik adalah sifat rayap yang peka terhadap cahaya, suka pada tempat yang serta terlindung dari cahaya dan sinar matahari.


Siklus Hidup Rayap

Dalam perkembangannya, rayap mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) yang disebut metamorfosis tidak sempurna. Siklus hidupnya diawali dari telur yang akhirnya berubah menjadi rayap muda atau nimfa. Selanjutnya nimfa akan berdeferensiasi menjadi individu kasta pekerja, prajurit, calon raja dan calon ratu (kasta reproduktif primer).

Penggolongan rayap

Berdasarkan lokasi sarang atau tempat tinggalnya, rayap dapat digolongkan dalam tiga tipe yaitu rayap kayu lembap, rayap kayu kering dan rayap tanah. Diantara ketiga jenis rayap tersebut, tipe yang paling banyak menimbulkan kerugian adalah kelompok rayap tanah dan rayap kayu kering. Selain tiga jenis rayap tersebut juga ada sebagian ahli yang menggolongkan rayap dalam lima jenis rayap prusak kayu yaitu rayap kayu lembap, rayap kayu kering, rayap tanah, rayap pohon dan rayap subteran.

Rayap kayu Lembap (damp wood termite)

Rayap kayu lembap menyerang kayu mati dan lembap. Rayap ini bersarang dalam kayu tetap tidak berhubungan dengan tanah. Adapun beberapa ciri rayap ini adalah :
  • Serangannya pada kayu yang basah atau lembap atau pohon mati yang membusuk.
  • Sarangnya berada di dalam kayu yang membusuk atau basah seperti tonggak kayu atau kayu gelondongan.
  • Ukuran tubuh rayap rajurit 2,5 kali lebih besar dari rayap tanah.
  • Pupolasinya lebih kecil dari rayap tanah.
  • Populasinya lebih kecil dari rayap tanah.
  • Rayap ini tidak mempunyai kasta pekerja sehingga tugas kasta pekerja dilaksanakan oleh nimfa.
  • Ukuran palet lebih besar dan berwarna gelap. Palet digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tunnel untuk menjaga kelembapan.


Rayap kayu kering (dry wood termite)

Rayap kayu kering hidup dalam kayu mati yang telah kering. Hama ini umumnya dapat dijumpai di rumah-rumah terutama pada perabot seperti lemari, meja, kursi dll. Seperti halnya rayap kayu lembap, rayap ini pun tidak berhubungan dengan tanah karena habitatnya kering. Rayap kayu kering dapat memasuki kayu yang terbuka di atas tanah secara langsung dari udara. Sekali dapat memasuki kayu, rayap tersebut dapat hidup dalam kayu dengan kandungan air 5-6%. Adapun beberapa ciri rayap kayu kering adalah :

  • Serangannya pada kayu kering seperti komponen kayu pada bangunan dan furnitur.
  • Tanda serangannya tampak dari adanya butir-butir kecil berwarna kecoklatan yang sering berjatuhan di lantai atau kayu yang diserang.
  • Rayap ini tidak berhubungan dengan tanah karena habitatnya di dalam kayu kering. Contoh jenis ini cryptotermes sp.
  • Jumlah populasi dalam satu koloni lebih sedikit dibanding rayap tanah.


Rayap tanah

Rayap tanah bersarang dalam tanah terutama dekat pada bahan organik yang mengandung selulosa seperti kayu dan humus. Macrotermes dan odontotermes merupakan rayap subteran yang sangat umum menyerang bangunan di Jakarta dan sekitarnya. Jenis-jenis rayap tanah. Jenis-jenis rayap tanah di Indonesia berasal dari famili termitidae. Adapun ciri-ciri rayap tanah adalah :
  • Umumnya hidup di dalam tanah yang banyak mengandung kayu atau bahan organik lainnya yang mengandung selulosa.
  • Dibutuhkan kelembapan tinggi.
  • Rayap ini membangun terowongan menuju sumber makanan.
  • Jumlah populasi dalam satu koloni umumnya lebih besar dari jenis rayap kayu kering.
  • Jenis-jenis rayap ini sangat ganas karena dapat menyerang obyek berjarak hingga 200 meter dari sarangnya.
  • Untuk mencapai kayu sasarannya, rayap ini dapat menembus tembok yang tebalnya beberapa sentimeter dengan bantuan enzim yang dikeluarkan dari mulutnya.
  • Jenis rayap yang termasuk kelompok rayap tanah ini bersal dari genus macrotermes, microtermes, odontotermes, schedorhinotermes dan coptotermes.


Inspeksi Serangan Rayap

Sering kali penghuni rumah atau bangunan tidak peduli dengan kejadian pada komponen bangunannya atau pada perabotannya. Padahal tanda-tanda awal dari serangan rayap sudah ada. Kebanyakan pemilik rumah hanya membersihkan saja karena dianggap sebagai kotoran. Untuk memudahkan pemilik rumah mengetahui adanya serangan rayap berikut diberikan beberapa tanda atau ciri aktivitas rayap tanah yang menyerang bangunan yaitu :
  • Ditemukan adanya liang kembara (tunnel) terutama rayap tanah.
  • Terdapat kerusakan pada kayu.
  • Ditemukan adanya laron.
  • Dengan memukul-mukul bagian kayu baik kayu abik kusen maupun rangka atap akan terasa ringan atau nyaring bunyinya bila sudah di dalam kayu sudah keropos walaupun bagian luar terlihat utuh.


Kondisi yang menunjang Inspeksi Rayap

Kondisi penunjang adanya inspeksi rayap dan pencapaian serangan pada objeknya antara lain :
  • Adanya retakan pada dinding beton pondasi.
  • Adanya penetrasi kayu / obyek yang langsung berhubungan dengan tanah.
  • Ventilasi udara tidak baik.


Untuk mencapai sasaran, rayap melakukan hal-hal sebagai berikut :
  • Rayap membangun pipa perlindungan (sheltertubes) dari tanah hingga ke obyek seragan melalui celah atau retak kecil (minimum 0,4 mm) misalnya pada pondasi bangunan / dinding.
  • Rayap menembus obyek-obyek penghalang seperti plastik, logam tipis dll walaupun penghalang tersebut bukan merupakan obyek makanannya.


Mengenal Bahan Anti Rayap

Banyak cara yang dilakukan untuk menghentikan aktivitas rayap misalnya dengan penggunaan pestisida anti rayap. Pestisida ini sudah direalisasikan melalui tanah maupun pengawetan kayu. Tujuannya adalah untuk membentuk penghalang kimia yang dapat menghentikan aktivitas koloni rayap yang sering memangsa kayu. 

Metoda pengendalian rayap

Dengan semakin berkembangnya teknologidan semakin dan semakin inovatifnya rayap menyerang bangunan gedung maka semakin berkembang pula termitisida, peralatan yang digunakan dan cara penanganannya. Termitisida merupakan bahan kimia untuk membasmi rayap. Namun sebenarnya ada beberapa metoda pengendalian rayap yang sangat merugikan antara lain :

Pengendalian secara fisik

Cara pengendalian ini dilakukan dengan membentuk penghalang (barrier) di bawah lapisan tanah bangunan untuk mencegah penetrasi rayap ke dalam bangunan. Bahan yang digunakan sebagai penghalang antara lain pasir, perlit, granit, mesh stainless steel dll. 

Pengendalian dengan cara hayati

Pengendalian dengan cara hayati menggunakan musuh alami dari rayap misalnya nematoda, jamur dan bakteri.

Pengendalian dengan cara kimia

Pengendalian dengan cara kimia juga biasa disebut pengendalian dengan memberikan perlakuan bahan kimia pada lapisan tanah. Prinsip dasar pengendalian ini adalah pembentukan barrier dari bahan kimia pada lapisan tanah untuk mencegah penetrasi rayap ke dalam bangunan.

Aplikasi Pengendalian Rayap dengan Cara Kimia

Pengendalian rayap dengan cara kimia ini adalah dengan memberikan racun kimia melalui tanah maupun pengawetan kayu. Bahan kimia yang diberikan adalah pestisida anti rayap yang disebut dengan termitisida. Pestisida anti rayap disuntikkan ke dalam tanah di sekeliling bangunan dengan tujuan untuk membuat pagar kimia sehingga dapat dicegah naiknya koloni rayap dari dalam tanah ke atas bangunan. Cara ini lebih efektif walaupun dianggap kurang ramah lingkungan.

Berdasarkan cara aplikasi metoda pengendalian cara kimia dapat dibedakan menjadi 2 yaitu sebelum masa konstruksi atau sebelum rumah dibangun dan sesudah masa konstruksi atau sesudah rumah dibangun.

Sebelum rumah dibangun (preconstruction)

Aplikasi pengendalian rayap ini merupakan metoda pengendalian yang diarahkan pada rumah atau bangunan yang sedang dalam pembangunan atau belum jadi. Tahapanannya sebagai berikut :
  • Pemberian perlakuan pada lubang pondasi dan pada pondasi yang telah terpasang sebelum tanah diurug dengan dosis aplikasi 5 liter / meter persegi dan konsentrasi larutan sesuai petunjuk pada label kemasan.
  • Pemberian perlakuan pada tanah yang akan dipasang lantai dengan dosis aplikasi 5 liter / meter persegi dan konsentrasi larutan sesuai petunjuk label pada kemasan.
  • Pemberian perlakuan pada kayu dengan cara vakum tekan, perendaman, penyemprotan atau pelaburan yang menggunakan konsentrasi larutan sesuai petunjuk pada label kemasan.


Setelah rumah dibangun (postconstruction)

Pada rumah yang sudah dibangun, pengendalian rayap diarahkan ke bangunannya. Adapun pengendalian rayap tersebur dapat dilakukan dengan cara injeksi pada pondasi, penyemprotan atau penaburan komponen kayu bangunan dan pemberian umpan.


Perlakuan injeksi pada pondasi
  • Lakukan pengeboran pada sisi kiri dan kanan pondasi dengan jarak antar lubang 30 - 40 cm, jarak pengeboran dari dinding sekitar 15 cm dan kedalaman lubang harus mencapai tanah.
  • Injeksikan larutan bahan kimia ke dalam lubang yang telah tersedia. Jumlah larutan yang diinjeksikan sebanyak 5 liter per linear meter atau 2 liter larutan per lubang. Konsentrasi larutan tergantung pada jenis bahan kimia yang digunakan dan biasanya tercantum pada label kemasan.
  • Lakukan penutupan lubang injeksi setelah proses injeksi selesai dilakukan. Warna bahan tutup sebaiknya sesuai dengan warna lantai.



Koloni rayap lebih suka tinggal di tanah yang liat dari pada di tanah berpasir yang sedikit mengandung bahan organik. Namun, ada jenis rayap seperti amitermes dan psammotermes yang mampu hidup di daerah gurun pasir. Di daerah berpasir, rayap mampu meningkatkan infiltrasi air dan mengembalikannya ke bagian atas tanah. Tanah sangat berperan penting sebagai tempat hidup dan untuk mengisolasi rayap dari perubahan suhu dan kelembapan yang cukup ekstrem. Keberadaan rayap dalam tanah karena rayap mampu mengubah tekstur tanah dan mendistribusikan bahan organik.

Aktivitas rayap dapat mengubah keadaan vegetasi melalui modifikasi profil dan sifat kimia tanah. Contohnya di sekitar sarang rayap macrotermes banyak mengandung silika sehingga hanya jenis tumbuhan tertentu yang dapat tumbuh di sekitar sarang rayap tersebut. Kejadian ini mirip dengan peristiwa allelopaty. Allelopaty adalah pengeluaran zat kimia tertentu yang mampu menghambat pertumbuhan jenis tanaman lain di sekitar tanaman utama. Contohnya, serasah daun pinus yang mengandung silika ternyata mampu menghambat pertumbuhan tanaman lain di sekitar serasah daun pinus. Tumbuhan lain yang memiliki sifat allelopaty adalah alang-alang.

Di daerah gurun Afrika Selatan, rayap Hodotermes berperan dalam proses siklus nutrisi tanah. Aktivitas rayap membawa air ke daerah yang ditumbuhi tanaman sangat menguntungkan karena ketersediaan air bagi tanaman menjadi lebih banyak. Koloni Macrotermes yang besar di habitat Savana mampu membentuk kondisi permukaan yang berbeda dan akhirnya berpengaruh terhadap vegetasi yang ada. Dengan demikian, keberadaan koloni rayap di suatu habitat mampu mempengaruhi bentuk vegetasi yang tumbuh dan berkembang di sektor koloni itu.


Musuh Alami Rayap

Ada tiga kelompok yang menjdai musuh alami rayap ayitu predator, parasit dan patogen. Dalam siklus hidupnya, ketika laron terbang keluar sarang merupakan saat yang rentan diserang predator dan parasit. Predator yang menyerang laron ketika terbang diantaranya burung pemakan serangga, kelelawar pemakan serangga dan capung. Selain itu, pemangsa lainnya berupa katak dan ikan. Ketika laron mendarat di permukaan tanah pun tidak lepas dari serangan predator seperti semut, kumbang, kalajengking dan laba-laba. Semut merupakan predator yang cukup ganas meyerang rayap hingga ke dalam sarang rayap. Predator rayap juga bisa berbentuk mamalia besar seperti trenggiling, tupai, landak dan beruang yang mampu membongkar sarang rayap.

Predator rayap sering melakukan penyamaran kimiawi ketika melakukan penetrasi ke sarang rayap. Contohnyaserangga predator rayap yang memiliki banyak kelenjar untuk menghasilkan senyawa alkohol alifatik 3 oktanol dan 2 undekanol.

Senyawa tersebut mampu menghambat rayap melepaskan senyawa peringatan dininya ketika predator memasuki liang kembara di dalam sarang rayap. Predator semut mampu menghasilkan suatu senyawa dari mandibelnya yang menyebabkan rayap tidak bisa mengenali pemangsanya.

Ada juga beberapa jenis patogen yang mampu mematikan rayap walaupun masih dalam skala laboratorium. Patogen tersebut diantaranya jamur patogenik.

Keberadaan koloni rayap akan memberikan keuntungan terhadap lingkungan. Aktivitas mereka sangat erpengaruh terhadap komposisi mineral (kalsium, silika, besi, magnesium, dan alumunium), bahan organik, nitrogen, infiltrasi air dan prodksi metana. Namun, masalah bisa muncul ketika rayap membangun sarangnya di permukaan tanah.

Perilaku rayap lainnya adalah aktivitas jelajahnya untuk mencari makanan. Jika kita lihat ke bagian dalam sarang rayap ditemui lorong sempit yang berfungsi sebagai jalan untuk mencari makanannya. Ketika melakukan penjelajahannya, rayap cenderung akan menyembunyikan diri dan tidak senang dengan cahaya serta hidup dalam liang kembara. Sifat seperti ini disebut kriptobiotik.

Setiap jenis rayap memiliki perbedaan wilayah jelajah yang dipengaruhi oleh karakteristik rayap, kualitas habitat dan kemampuan bergerak (mobilitas) rayap. Semakin banyak sumber makanan yang tersedia di tempat hidupnya, wilayah jelajah rayap menjadi lebih sempit. Berbeda dengan tempat tinggal yang jarang sumber makanannya, rayap akan bergerak menjelajah ke tempat yang lebih luas. Karena itu tidak mengherankan jika rayap bisa beraktivitas jauh dari sarang utamanya (koloninya). Di lapangan sering ditemukan adanya serangan rayap di gedung bertingkat sampai lantai 40 padahal sarag rayap berada jauh di bawah gedung.

Jika diperhatikan pada awal musim hujan banyak laron (rayap kasta reproduktif) yang beterbangan keluar sarangnya dan mengelilingi lampu. Aktivitas tersebut merupakan pengaruh adanya perubahan di dalam sarang (koloni) rayap. 

Laron yang terbang secara acak dan berkelompok akan berusaha melepaskan sayapnya dengan jalan menggoyang-goyangkan tubuhnya dan menggerak-gerakkan sayap seperti mau terbang. Ketika sayap telah lepas aktivitas kawin akan dimulai. Sering terlihat pasangan laron yang berjalan beriringan. Laron betina berjalan di depan dan laron jantan mengikuti di belakangnya. Pasangan laron tersebut akan mencari tempat yang cocok untuk dijadikan sarang guna membangun koloni baru (proses kopulasi awal).

Beberapa jenis rayap seperti Kalotermes melakukan kopulasi setelah 10 - 12 hari, jenis Coptotermes 1 -3 hari, sedangkan jenis Macrotermes 3 - 8 hari. Setelah proses awal berjalan, ratu rayap mulai bertelur menghasilkan koloni rayap-rayap baru untuk memperbesar koloni. Ada hal unik yang terjadi pada ratu rayap yaitu umurnya bisa mencapai 20 tahun bahkan 50 tahun lebih lama dibandingkan dengan umur raja rayap. Ukuran badan ratu rayap pun lebih besar (khususnya bagian abdomen / perut) dibandingkan dengan ukuran badan raja rayap.



Rayap Hutan

Rayap hutan adalah sejenis serangga yang bentuk dan cara hidupnya mirip dengan semut tetapi mereka mempunyai ciri khas yang berbeda. DI daerah tropis, dalam kondisi yang sulit mereka bisa hidup dengan baik. Rumah mereka mirip dengan menara raksasa. Mereka juga hidup berkoloni seperti semut. Rumah mereka bernama kota rayap. Susunan rumahnya sangat istimewa.

Kota Rayap

Rumah yang dibangun rayap bisa kita temukan di daerah tropis. Rumah rayap berbentuk seperti bukit kecil atau terlihat sperti sebongkah batu besar. Ketinggian rumahnya hampair mencapai 4 -5 m bahkan bisa mencapai 7 m. 

Mungkin, kita tidak berpikir serangga beriuran 1- 2 cm mampu membuat bangunan sebesar itu. Bagi serangga seukuran rayap, bangunan tersebut akan terlihat seperti gedung pencakar langit. Coba kita banyangkan sebuah kompleks perumahan di dalam kompleks perumahan biasanya terdapat pasar, kantor pos, taman bermain apotik dl yang memudahkan penghuninyatidak harus keluar kompleks. Sama halnya dengan kota rayap. Saluran udara, ruang anak-anak rayap, ruang ratu rayap dan ruang untuk mengerami telur adalah bagian-bagian yang ada dalam kota tersebut.

Rayap Arsitek

Dalam koloni, rayap yang buta tidak memiliki sayap dan berwarna putih mengambil tugas sebagai arsitek. Keperluan material untuk bangunan didapatkan dari air liurnya yang dicampurkan dengan tanah dan serbuk kayu. Setelah itu, mereka menggunakan kakidan pahanya untuk mencampur material tersebut menjadi bentuk bola dan dipadatkan ke lantai supaya benar-benar melekat. Sesat kemudian, bola-bola ini akan menjadi kuat seperti semen. Rumah yang dibuat dari material ini sangat tahan dan kuat hanya bisa dihancurkan dengan cangkul dan sekop atau menggunakan dinamit.

Dari 4.000 jenis kayu yang ada di Indonesia hanya 10% saja yang tahan terhadap serangan rayap diantaranya kayu ulin, merbau, sengon dan kayu laut. Kayu jati termasuk tahan rayap tapi tidak sebaik kayu ulin.Sayangnya, kayu kayu yang tahan terhadap serangan rayap ini sudah langka dan mahal harganya. Kayu tersebut memiliki zat ekstraktif yang bersifat racun bagi jamur dan rayap. Sebetulnya semua jenis kayu memiliki zat tersebut. Namun zat itu bisa habis tercuci oleh bahan pelarut umum seperti air hujan, metanol, air panas, air dingin dsb.

Pertambahan penduduk akan mengakibatkan jumlah rumah meningkat. Akibatnya. banyak hutan yang dibuka untuk pemukiman padahal hutan adalah habitat asli rayap. Karena rayap tidak dapat menemukan ranting sebagai bahan makanan maka kusen pintu, jendela sampai perabot rumah tangga menjadi sasaran rayap. Hal ini menimbulkan banyak kerugian bagi kita.

Kemudian ditemukanlah teknologi anti rayap yaitu dengan teknologi umpan rayap. Konsepnya adalah memberi rayap makanan berupa kertas atau bahan lain yang sudah diperkaya dengan semacam enzim yang mengandung Hexaflumoron. 

Untuk memusnahkan rayap digunakan produk anti rayap yang menggunakan Hexaflumoron. Jika Hexaflumoron ini termakan rayap maka 8 minggu kemudian ketika rayap akan berganti kulit, kulit lamanya akan pecah dan kulit barunya tidak akan terbentuk lagi. Rayap itu kemudian megalami dehidrasi )kekeringan) dan mati. Pola pemusnahan rayap dengan sistem tadi dikenal dengan sistem umpan rayap. Sistem umpan rayap ini memakai zat mematikan yang tidak dikenali rayap dan ramah lingkungan. DI samping tidak meracuni lingkungan karena tidak ada penyemprotan yang menyebarkan racunkemana-mana juga lebih aman bagi interior karena tidak menebarkan bau dan tidak merusak lantai atau dinding karena tidak dilakukan pengeboran.

Sistem umpan rayap inilah yang pada saat ini banyak digunakan oleh perusahaan jasa anti rayap. Sistem umpan rayap ini diterapkan jika ditemukan jalur rayap aktif. Umpan rayap tersebut dapat dipasang pada jalur rayap aktif agar rayap jenis pekerja memakan tissue / kertas yang mengandung Hexaflumoron dan menyebarkannya ke semua koloni rayap. Masa eliminasi total koloni rayap biasanya berkisar antara 3 sampai 6 bulan tergantung dari jumlah populasi pada koloni rayap tersebut. Dalam hal ini kita tidak dapat menghitung dengan pasti jumlah rayap dalam satu koloni. Semakin banyak populasi rayap maka akan semakin lama proses eliminasi rayap tersebut.


Tips Anti Rayap :

  • Lakukan pelapisan cairan anti rayap pada semua kusen pintu dan jendela. Bila teah kering, lakukan beberapa kali lagi agar cairan anti rayap benar-benar telah masuk ke dalam serat kayu.
  • Adukan pengisi antara kusen dan dinding bata diberi campuran anti rayap. Begitu juga untuk locis kusen karena bagian ini merupakan titik lemah bagi kusen.
  • Lakukan perwatan anti rayap secara berkala enam bulan sekali dengan menyiramkan cairan anti rayap pada ceah kusen dengan dinding. Siraman cairan anti rayap dengan menggunakan sprayer plastik.


Pagar Kayu Terserang Rayap

Apakah anda memiliki masalah mengenai pagar kayu yang terserang rayap?

Permasalahan yang sering muncul adalah pada pagar kayu yang sering terkena serangan rayap. Mungkin bukan hanya pagar kayu tetapi juga parquet, kitchen set dll yang terbuat dari kayu atau mengandung bahan selulosa. Kayu akan tampak bolong / keropos. Untuk mencegah pagar kayu dll dari serangan rayap diperlukan cat kayu anti rayap.

Berikut ini tips untuk mencegah serangan rayap pada kayu dll :

Alat dan bahan yang diperlukan yaitu :
- Cat kayu (dengan bahan anti rayap)
- Ampelas kayu
- Dempul kayu
- Kuas
- Kape

Langkah-langkah pengerjaan :
1. Tambal bagian yang cekung / retak pada kayu dengan menggunakan dempul
2. Ratakan seluruh permukaan kayu dengan menggunakan ampelas kayu
3. Aduk cat kayu dengan cairan anti rayap secara merata. Dapat pula dengan cara divernis atau dipelitur.
4. Oleskan cat ke seluruh permukaan kayu
5. Tunggu sampai kering
6. Ampelas ringan saat dilakukan yang kedua kalinya 
7 Lakukan pengecatan ulang sampat merata.

Tips tersebut semoga bermanfaat untuk mencegah kayu / parquet / kitchen set dari serangan rayap.

Batuan dapat mengalami pelapukan. Pelapukan dapat disebabkan oleh makhluk hidup misalnya karena ditumbuhi lumut atau karena ditumbuhi tumbuh-tumbuhan. Akar tumbuhan yang tumbuh di dalam batuan lama-kelamaan dapat membuat abtu tersebut retak yang akhirnya terbelah menjadi ukuran yang lebih kecil. Pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup disebut pelapukan biologi. 
Pelapukan biologi juga dapat disebabkan oleh rayap. Kayu yang bagian dalamnya telah dimakan rayap akan keropos sehingga kayu menjadi rusak.
Pelapukan yang terjadi secara alami disebut pelapukan fisika. Pelapukan fisika dapat disebabkan oleh angin, panas matahri, air dan hujan. Angin kencang yang bertiup di daerah pegunungan dapat membawa batu-batu dari tebing ke jurang. Pada saat batu menggelinding bergesekan dengan  batu lain sehingga ukurannya mengecil. Pada siang hari batu yang terkena panas akan mengembang, sedangkan pada malam hari suhu udara menjadi dingin sehingga batu menyusut. Perubahan ini terjadi secara terus-menerus sehingga akhirnya batu pecah karena mengalami pelapukan. Demikian juga batu yang terkena cahaya matahari jika terkena hujan akan hancur menjadi berkeping-keping.
Pelapukan biologi oleh rayap pada bangunan yang terbuat dari kayu dapat dicegah dengan cara merendam kayu sebelum digunakan atau mengecat permukaan kayu sehingga terhindar dari rayap.

Kayu dan logam memiliki sifat yang sama yaitu kuat. Logam memiliki kelebihan tidak dimakan rayap sedangkan kayu dapat dimakan rayap. Adapun penanggulangan rayap ini dapat dilakukan dengan cara :

1. Sistem Injeksi Rayap

Sistem injeksi rayap ini baik digunakan pada bangunan yang masih dalam tahap pondasi. Penyemprotan bahan kimia anti rayap dapat langsung pada bagian tanah pondasi dan setelah pengurugan. Kemudian dapat pula disemprotkan pada bagian kayu seperti kusen, pintu dll.

2. Sistem pengumpanan rayap
Sistem Pengumpanan Rayap ini diterapkan pada bangunan yang sudah terkena serangan rayap. Umpan rayap dipasang pada jalur rayap aktif. Pada umpan rayap tersebut terdapat tissue yang mengandung hexaflumoron yang dapat mematikan rayap secara perlahan-lahan. Hal ini diharapkan agar rayap tersebut dapat mati secara bersamaan yang ada dalam satu koloni.

Kedua sistem anti rayap itu adalah yang yang paling banyak diterapkan oleh perusahaan jasa anti rayap. Penerapan sistem tersebut adalah berdasarkan hasil survey di lokasi. 

Demikian sedikit informasi mengenai masalah rayap dan cara-cara penanganannya. 

Semoga Bermanfaat.

CV Jakarta Inti Nusa
(Jasa Anti Rayap)
Jl. Pulomas 2C No. 14
Jakarta Timur
Phone : 021-9604.6408
Mobile : 0813.8650.1642
Pin BB : 578b8B62

No comments:

Post a Comment

Pembasmian rayap tanah

Di Indonesia pada umumnya ada tiga jenis rayap tanah yang paling sering menyerang bangunan antara lain rayap tanah jenis macrotermes,...