Kenapa rayap bisa menyerang dan merusak arsip, buku dan dokumentasi lainnya yang umumnya disimpan di tempat khusus seperti lemari, filling cabinet, atau di dalam ruangan suatu bangunan? Pertanyaan tersebut sering muncul ketika telah melihat adanya serangan rayap pada arsip tersebut. Arsip atau dokumentasi tersebut sebagian besar terbuat dari kertas atau bahan yang mengandung selulosa lainnya yang merupakan sumber makanan rayap.
Arsip, buku, dan dokumen lainnya yang telah diserang rayap menunjukan indikasi adanya tanda bekas gigitan rayap yang tepinya berwarna coklat dan abu-abu dan sering disertai tanah halus di sekitarnya.
Arsip atau buku yang mudah terserang rayap biasanya yang tersimpan lama, tertumpuk di atas lantai atau di dalam lemari. Serangan rayap perusak bisa semakin parah jika kondisi suhu di tempat tersebut lembab, gelap, dan jarang dibersihkan.
Beberapa jenis rayap perusak tersebut diantaranya Coptothermes curvignathus, microthermes inspiratus, camner, dan coptothermes pravians. Sebenarnya, tidak hanya rayap yang menyebabkan kerusakan pada arsip atau buku, tetapi masih ada beberapa jenis serangga perusak lainnya seperti kutu buku. Adanya serangan rayap pada arsip atau dokumen sangat merugikan. Apabila dokumen tersebut memiliki nilai sejarah dan sangat berharga seperti manuscript atau naskah kuno yang tersimpan di musium.
Cara yang bisa dilakukan untuk mencegah rayap masuk ke dalam ruang dokumen sebagai berikut :
1. Menyimpan arsip atau dokumen di tempat penyimpanan yang terbuat dari kayu awet seperti jati, kayu yang telah diawetkan, atau bahan lain yang sukar ditembus rayap.
2. Mengupayakan ruangan agar tidak lembab, saluran udara baik, cukup mendapat sinar matahari, serta bersih dari kertas bekas atau bahan berlignoselulosa lainnya yang tidak terpakai.
3. Memeriksa arsip atau dokumen secara periodik agar serangan rayap dapat diketahui sejak dini.