Di Indonesia pada umumnya ada tiga jenis rayap tanah yang paling sering menyerang bangunan antara lain rayap tanah jenis macrotermes, microtermes, dan coptotermes. Rayap tanah hidup dan berkembang biak optimal didalam tanah pada kedalaman 1 – 2 meter. Rayap membangun kerajaannya dengan cara berkoloni dan hidup secara berkasta. Kasta tertinggi adalah ratu dan raja, tentara, dan pekerja merupakan kasta terendah. Kasta pekerja yang bertugas merawat dan memberi makan kasta-kasta lain dalam satu koloni. Sifat transfer makanan dari rayap satu ke ribuan rayap lainnya adalah cara kerja mereka sehingga meyebabkan kecepatan kerusakan terhadap bahan bahan yang mengandung sellulosa seperti, kayu, kertas karpet, kabel dll yang merupakan makanan pokok rayap. Tingkat kerusakan dan daya jelajah dari tiga jenis rayap tanah yang paling hebat adalah jenis Coptotermes. Berdasarkan hasil survey dan kondisi bangunan yang sudah terinfestasi rayap maka kami merekomendasikan tindakan pengendalian dengan sistem pengumpan ( Termite baiting system ).
Adapun keuntungan dari TBS ini sehingga kami merekomendasikan dengan system tersebut adalah :
A. Termite Baiting System tidak akan mengganggu atau merubah struktur bangunan yang ditempati. Dengan sistem ini tidak perlu melakukan pengeboran pada interior maupun exterior.
B. Termite Baiting System tidak hanya membentengi bangunan dari serangan rayap, namun dapat memusnahkan koloni rayap.
C. Dapat memberikan proteksi dari serangan rayap selama mungkin.
D. System ini sangat cocok untuk highrise building.
METODE PELAKSANAAN TERMITE BAITING SYSTEM
Metode : Termite Baiting System (TBS) dengan menggunakan metode pengumpanan.
Cakupan hama : Rayap Tanah (Subterranean Termite) jenis Coptotermes Sp dan rayap jenis macro / micro.
PROSEDUR PEKERJAAN
a. Installation
Dilakukan pemasangan sistem pengumpanan pada lokasi :
• Above-Ground Station (AG)
Stasiun umpan yang dipasang langsung pada bangunan yang terserang. (hanya dipasang jika sudah ada serangan rayap aktif). Berisikan racun rayap berbentuk tissue yang disukai rayap.
• In-Ground Station (IG)
Stasiun umpan yang ditanam ke dalam tanah di sekeliling bangunan setiap ± 5-8 m. Stasiun umpan berisikan kayu umpan untuk memancing rayap yang sedang mencari makanan.
b. Monitoring
Dilakukan pemeriksaan rutin pada In-Ground Station tiap 2 minggu sekali. Jika ditemukan adanya serangan rayap aktif pada kayu umpan, maka kayu umpan diganti dengan recuit II. Monitoring juga dilakukan pada Above-Ground Station untuk memastikan apakah umpan telah termakan dan jumlah umpan masih mencukupi sampai monitoring selanjutnya. Pada saat melakukan monitoring, dilakukan pula inspeksi pada area disekitar station dan area kritikal lainnya untuk mengetahui adanya infestasi rayap baru.
c. Elimination
Dilakukan pemeriksaan rutin & penambahan tissue di dalam In-Ground & Above-Ground Station tiap 2 minggu sampai koloni rayap habis tereliminasi (umumnya 3-6 bulan)
d. Monitoring Lanjutan
Setelah proses eliminasi koloni selesai, teknisi akan tetap melakukan monitoring pada Above-Ground Station dan mengganti Recruit II pada In-Ground Station dengan WMD / kayu umpan kembali.
CV Jakarta Inti Nusa melayani jasa pengendalian rayap untuk di rumah / kantor / pabrik / ruko dll.
Sistem pengendalian rayap yang kami terapkan ada 2 cara yaitu :
1. Sistem pengumpanan rayap
2. Sistem Injeksi rayap
Sistem Pengumpanan Rayap
Sistem pengumpanan rayap diterapkan bila koloni rayap sudah naik ke plafon / atap. Sistem pengumpanan rayap ini dipasang pada jalur rayap aktif. Masa eliminasi rayap rata-rata 3 bulan sejak instalasi pertama dipasang. Namun jangka waktu eliminasi rayap ini bersifat tidak tentu tergantung dari jumlah koloni rayap yang ada. Semakin banyak jumlah rayapnya maka akan semakin lama masa eliminasinya. Di sini kita memang tidak dapat menghitung dengan pasti jumlah rayap dalam koloni tersebut.
Sistem Injeksi Rayap
Sistem injeksi rayap ini kadang disebut juga sistem spraying atau penyemprotan rayap. Sistem injeksi rayap ini dapat diterapkan pada bangunan yang belum jadi dan pada bangunan yang sudah jadi. Pada bangunan yang belum jadi maka chemical anti rayap dapat disemprotkan pada bagian pondasi bangunan saat penggalian pondasi tersebut sehingga daya tahan terhadap rayap akan lebih lama (rata-rata 5 tahun).
Sedangkan pada bangunan yang sudah jadi maka harus dibor pada bagian sekeliling pondasi baik pada bagian dalam dan luar rumah. Sistem injeksi ini dapat mencegah rayap agar tidak dapat naik dari pondasi ke bagian atap / plafon rumah. Daya tahan terhadap rayap jika pada rumah yang sudah jadi ini rata-rata 3 tahun.